'/> Doa Untuk Menghilangkan Kegelisahan Hati Alasannya Ialah Tahayul Dan Mitos -->

Info Populer 2022

Doa Untuk Menghilangkan Kegelisahan Hati Alasannya Ialah Tahayul Dan Mitos

Doa Untuk Menghilangkan Kegelisahan Hati Alasannya Ialah Tahayul Dan Mitos
Doa Untuk Menghilangkan Kegelisahan Hati Alasannya Ialah Tahayul Dan Mitos
Doa Menghilangkan Kegelisahan Hati - Knorma dan watak seseorang yang  sedang berkendara tiba-tiba menabrak seujung kucing, maka biasanya beliau lalu akan gelisah selama dalam perjalanan alasannya yaitu adanya mitos bahwa orang yang menabrak kucing akan ditimpa kesialan atau kecelakaan dalam perjalanannnya. Atau mungkin ada orang yang kejatuhan cicak sempurna di tubuhnya. Dia lalu berpikir, siapa diantara anggota keluarganya yang akan mendapat musibah. Hatinya menjadi gelisah tidak karuan.

 maka biasanya beliau lalu akan gelisah selama dalam perjalanan alasannya yaitu adanya mitos bahwa Doa Untuk Menghilangkan Kegelisahan Hati Karena Tahayul dan Mitos


Dalam Islam, pengertian kepercayaan yaitu Tashdiqun bil qalbi wa iqrarun billisani wa amalun bil arkani, yang artinya hati meyakini, ekspresi mengatakan, dan  raga bekerja. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Iman menuntut adanya perpaduan dan kesesuaian antara ranah hati, ekspresi dan raga.

Dengan kata lain, seorang yang memberikanman tidaklah cukup dengan mengatakannya di ekspresi saja, tetapi juga harus dibuktikan dengan tindakan dan gerak badan. Dan yang paling penting yaitu keyakinan yang tertanam di dalam hati. Akan tetapi dalam kenyataannya memadukan ketiganya bukanlah hal yang memperringan dan sepele. Perlu latihan-latihan dan percobaan. Jangankan menyatukan hati, ekspresi dan badan, menyatukan ekspresi dan tubuh saja terkadang terasa berat. Kalaupun kesesuaian ekspresi dan tubuh telah tercapai terkadang hati masih sangsi. Karena itulah muncul istilah al-imanu yazid wa yanqush, bahwa kepercayaan itu terkadang penuh terkadang kurang. Terkadang mantap terkadang ragu, terkadang yakin terkadang bimbang.

Semua orang mu’min percaya bahwa Allah swt yaitu Tuhan Maha Kuasa dan Perkasa. Tidak ada satu kejadian pun di dunia ini yang luput dari kekuasaa-Nya. Namun keimanan semacam ini seringkali goyah jikalau berhadapan dengan takhayul dan kepercayaan yang telah usang berakar di tengah-tengah masyarakat.

Meskipun mempercayai firasat semacam itu tidaklah termasuk musyrik, tetapi baiknya perasaan demikian segera dimenghilangkan. Karena jikalau dibiarkan akan merusak iman. Dalam hal ini Rasulullah saw sebagaimana dalam kitab Marasil nya Imam Abu Daud pernah bersabda bahwa “seorang hamba tidak jarang terlintas dalam hatinya merasa sial alasannya yaitu suatu kejadian, apabila mencicipi hal itu maka ucapkanlah:

أَناَ عَبْدُ اللهِ مَاشَاءَ اللهُ لاَقُوَّةَ الاّ باللهِ لَايَأْتِى بِالْحَسَنَاتِ الاّ اللهُ وَلَا يُذْهِبُ السَّيِّئَاتِ اِلاَّ اللهُ أَشْهَدُ أَنَّ اللهَ عَلىَ كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ"

Artinya:

Aku hamba Allah, segala sesuatu atas kehendak Allah, tiada kekuatan melainkan dari Allah, tidak ada yang mendatangkan kebaikan kecuali Allah, dan tidak ada yang menghilangkan keburukan kecuali Allah. Aku bersaksi bahwasannya Allah Maha Mampu atas segala sesuatu”


Itulah yang diajarkan oleh Rasulullah saw memmemberikankan solusi kepada masyarakat Arab di lingkungannya sehubungan dengan kuatnya tradisi takhayul pada masyarakat arab (misalnya burung hantu yang membawa sial, syaitan ghaul yang menyesatkan perjalanan, ataupun bulan safar yang dianggap sial dan seterusnya). Artinya firasat jelek yang muncul dalam hati alasannya yaitu adanya satu kejadian alami semacam ini sangatlah manusiawi belaka. Tidak lantas mereka yang mencicipi semacam itu dianggap musyrik, tetapi hanya posisi imannya yang berkurang.  Semoga memberi manfaat…(nuonline)
Advertisement

Iklan Sidebar